PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memperkirakan pertumbuhan pasar reksa dana akan mencapai 20 persen di tahun ini. Optimistisme ini setelah mencermati kondisi pasar modal yang mulai tumbuh signifikan di awal tahun ini melewati level 40 persen.
sosialisasi produk reksa dana terproteksi baru yakni Manulife Harapan US Dollar Seri I, di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Selasa (2/6/2009).
"Komposisi dari dana kelolaan reksa sana hingga saat ini melingkupi saham sekira 60 persen dan pasar uang sekira 20 persen," katanya.
Denny menguraikan, dari total investor atau pemegang unit penyertaan di pasar modal yang sebesar 350 ribu, MAMI menyumbang 52.602, dengan masing-masing unit penyertaan memiliki nilai investasi sebesar Rp120. Sementara nilai aktiva bersihnya mencapai Rp6,315,849 juta. "Jadi market share kita untuk investasi per unit penyertaan sekira 8-9 persen. Sementara untuk jumlah investor sekira 15 persen," katanya.
"Alasan kita memfokuskan di saham karena pasar saham saat ini masih memberikan imbal hasil yang baik. Apalagi ada kecenderungan penurunan suku bunga yang akan sangat membantu sektor riil. Secara fundamental, ekonomi dalam negeri kita perkirakan masih bisa tumbuh empat persen, kemudian penguatan rupiah yang diperkirakan akan terus berlangsung karena investor mulai berani ambil risiko. Sementara dolar AS diperkirakan akan melemah terhadap mata uang negara lain," tukas Raumond.
Sementara untuk penempatan di obligasi, Raymond menjelaskan bahwa hingga saat ini, imbal hasil obligasi terus mendekati level yang telah ditargetkan MAMI (sekira 10 persen). Dia menambahkan, saat ini selisih imbal hasil obligasi AS dengan obligasi dalam negeri berada di level 336 basis poin atau tiga persen. "Dengan durasi yang lebih panjang maka produk
yang menjadi andalan investasi MAMI terlihat lebih menguntungkan ketimbang harus menginvestasikan di deposito," katanya.
Presiden Komisaris PT Manulife Aset Manajemen Indonesia David Beynon mengatakan, MAMI adalah manajemen investasi yang pertama kali mengeluarkan obligasi pemrintah di Indonesia. Saat ini aktivitas investasinya di pasar modal telah berkembang mencapai 70 persen, lebih rendah dari 2008, akibat goncangan yang melanda pasar saat ini.
Senada dengan David, Executive VP & GM Manulife Financial kawasan Asean, Philip Hampden-Smith mengatakan, di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuatif, pihaknya akan terus berhati-hati dalam mengambil keputusan berinvestasi sejalan dengan peningkatan proteksi nasabah.
Sumber : http://economy.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar